STRATEGI

komitmenSTRATEGI PEMENANGAN PEMILU LEGISLATIF 2014                                                                                                             Oleh: Maman Fathurochman, SE                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    Sebagai bentuk apresiasi dan kecintaan saya terhadap Partai NasDem, dan hasil mengikuti kegiatan Pelatihan Calon Anggota Dewan Guru O250 di DPP Partai NasDem, berikut ini saya memberikan masukan atau rekomendasi melengkapi strategi dan langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Partai NasDem dalam program Pemenangan Pemilu 2014 mendatang.                                                            
“Kenali Diri Sendiri, Kenali Lawan; Maka Kemenangan Sudah Pasti Ada di Tangan! Kenali Medan Pertempuran, Kenali Iklim;  Maka Kemenangan Akan Sempurna! (Sun Tzu)”.
Menuju pemenangan Pemilu 2014 bukanlah hal yang mudah dan sederhana, disebabkan banyaknya tahapan yang harus diikuti dan dilalui, serta Partai NasDem sebagai partai peserta pemilu harus mampu mendorong para Calon Legislatif-nya menuju kemenangan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka perlu adanya sebuah proses yang tepat melalui sejumlah langkah-langkah dan pertimbangan-pertimbangan strategis yang diambil dalam upaya pemenangan Partai NasDem di Pemilu 2014 mendatang, antara lain:
1. Penyusunan perencanaan (Grand Design Planning)
Langkah ini dilakukan untuk mendapatkan hasil perencanaan yang utuh terhadap sumberdaya organisasi atau Partai, mensinergikan semua rangkaian program yang telah, sedang, dan yang akan dilakukan. Mengukur target pencapaian strategi, mengarahkan sumberdaya, dan pencapaian hasil yang rasional dan terarah. Outputnya adalah Blue Print Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem.
2. Membangun Human Resource, Support System, penyiapan sarana prasarana dan infrastruktur penunjang.
Langkah ini merupakan persiapan awal yang menghimpun semua kekuatan sumber daya manusia potensial dan kompeten, bisa dalam bentuk tim sukses, tim inti, tim pendukung, tim penunjang, tim bayangan, atau tim pemelihara. Terkait dengan support system dapat berupa sistem yang berbasiskan teknologi informasi, sistem manajemen pemenangan, manajemen think tank, manajemen kampanye dan manajemen koordinasi jaringan. Dan dilanjutkan dengan penyiapan seluruh potensi dalam bentuk sarana prasarana serta infrastruktur lainnya dalam bentuk pengadaan Kesekretariatan (Base Camp), mobilisasi dan alat-alat penunjang lainnya. Outputnya adalah Deklarasi Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem.
3. Melakukan analisis lingkungan eksternal dan internal (Environmental Scanning)
Langkah ini harus dilakukan untuk mengukur semua potensi atau kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Partai, agar dapat menghasilkan sebuah keputusan-keputusan strategis yang baik dan terarah. Berbagai keputusan strategis, kebijakan, program, sasaran, target, dan pelaksanaan di lapangan berdasarkan hasil analisis lingkungan yang telah terlebih dahulu dilakukan. Outputnya adalah Analisis SWOT Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem.
Langkah ini dilanjutkan dengan melakukan pemetaan politik guna menunjang pencapaian tujuan dalam Pemenangan Pemilu 2014, yaitu dengan melakukan survei Pemetaan Perilaku Pemilih, antara lain berupa: Memetakan pemilih berdasarkan demografi dan preferensi politik; Memetakan isu-isu strategis lokal; Memetakan nama-nama yang berpotensi menjadi kawan dan lawan; serta Memetakan media komunikasi yang efektif digunakan oleh pemilih. Outputnya adalah Strategi Mempengaruhi Perilaku Pemilih dalam Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem.
Langkah berikutnya adalah masih dalam pemetaan politik, yaitu dengan melakukan survei Pemetaan Jaringan, antara lain berupa: Inventarisir Jaringan yang potensial jadi mesin politik; Memetakan wilayah dari masing-masing jaringan dan Inventarisir Nama-nama yang memiliki potensi menjadi tim sukses. Outputnya adalah Strategi Mobilisasi Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem.
Selanjutnya masih dalam pemetaan politik, yaitu dengan melakukan survei Pemetaan Media Massa, antara lain berupa: Inventarisir semua media massa lokal; Menganalisis kecenderungan isi media; Menjajaki kemungkinan kerja sama; dan Analisis media paling efektif. Outputnya adalah Strategi Pencitraan Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem.
Dan terakhir dalam melakukan analisis lingkungan adalah upaya melakukan identifikasi terhadap kearifan lokal melalui survei dan FGD serta Pelatihan O250, antara lain berupa: Kebiasaan masyarakat lokal, Budaya dan sosial masyarakat lokal, Tingkat pengetahuan masyarakat, Kemampuan Ekonomi rumah tangga masyarakat, Tingkat kebutuhan energi masyarakat, Iklim dan pola pertanian masyarakat, Potensi sumber daya lokal, dan Pemetaan kependudukan lokal. Outputnya adalah Analisa kebutuhan dan potensi masyarakat lokal.
4. Menyusun dan menetapkan formulasi strategi berbentuk Grand Strategy
Langkah ini adalah sangat penting, setelah penyusunan rencana dan menganalisis semua variable lingkungan, maka akhirnya kita menyusun formulasi strategi yang akan mewarnai seluruh rangkaian kegiatan atau pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Yang selanjutnya penulis merekomendasikan Strategi Pemenangan Pemilu 2014 dinamakan “TOUCH STRATEGIC” atau “STRATEGI SENTUH”. Strategi ini sebagai strategi utama (grand strategy) yang mengerahkan semua potensi partai terhadap pemenangan Pemilu 2014.
Maksudnya adalah sebuah strategi melalui pendekatan yang lebih diarahkan pada upaya Partai melalui Calon Legislatif-nya dengan menyentuh langsung pada konstituennya di daerah pemilihan masing-masing. Hal ini tentunya sejalan dengan upaya Partai NasDem yang ingin dekat dengan para anggota dan simpatisan partainya, bahkan para pengurus pun tidak memiliki hak istimewa, karena justru memberikan peluang kepada masyarakat untuk merasa dekat dan memiliki partai secara utuh, terbuka, dekat dan tidak eksklusifisme.
Transaksi yang dilakukan adalah hati ke hati (heart to heart) yang dapat menyentuh langsung pada hati masyarakat dengan calon yang mewakilinya atau partainya. Bilamana masyarakat sudah tersentuh hatinya, maka akan dapat mudah untuk berbuat apapun kepada masyarakat, bahkan masyarakat itu sendiri akan merasa memiliki dan memberikan partisipasi aktif terhadap Partai NasDem.
Upaya partai untuk melakukan strategi positioning melalui political marketing yang mereferensi pada pasar (electoral), tentunya diharapkan mampu memberikan pengaruh dan hasil yang signifikan dan keteraturan dalam pelaksanaan atau implementasinya di lapangan.
Apapun strategi implementasinya harus tetap mengacu pada filosofi dasar Partai dan Visi Misi Partai yang sudah dibangun, sehingga terjadi sinergitas dengan program-program yang telah dilakukan yang pada akhirnya bermuara pada keberhasilan dan keunggulan secara jangka panjang (Sustainable Competitive Advantage/SCA).
Penanggung jawab langsung adalah DPP melalui Bappilu yang secara nyata harus diimplentasikan di semua tingkat daerah pemilihan dan terintegrasi langsung dengan Program Bappilu.
Pendekatan yang dilakukan adalah mengurangi jurang pemisah (gap) antara tujuan partai dengan keinginan rakyat kepada partai politik sebagai wadah menampung aspirasi. Identifikasi terhadap konstituen di daerah melalui pendekatan kearifan lokal dan identifikasi kebutuhan masyarakat yang up to date, dirasakan sangat perlu untuk memastikan semua program dan tujuan partai dapat terarah dan diterima masyarakat. Apabila kebutuhan dan keinginan masyarakat sudah teridentifikasi, maka akan dengan mempermudah penentuan program atau kegiatan partai diimplementasikan di lapangan, sehingga tingkat partisipasi dan apresiasi masyarakat akan sangat tinggi terhadap Partai NasDem.
Batasan dan pertimbangan implementasi strategi, tentunya mengacu pada pencapaian Manifesto Partai, Visi dan Misi Partai serta Program Jangka Pendek yang telah ditetapkan. Strategi Pemenangan Pemilu 2014 tidak akan terlepas pada, kondisi strategis internal partai dan kemampuan serta kekuatan yang dimiliki partai saat ini, antara lain: sumberdaya manusia (pengurus dan semua potensi anggota partai), sumber dan kemampuan pembiayaan (budgeting) yang diatur oleh AD/ART dan Undang-Undang, Sarana Prasana Pendukung lainnya yang sah dimiliki partai, dan Kapasitas Organisasi.
Subjek dari implementasi strategi ini adalah semua kapasitas organisasi, pengurus, anggota, kader dan partisipan, bacaleg, tim sukses, potensi dan kekuatan organisasi sayap, serta potensi dan kekuatan ormas NasDem.
Sedangkan objek dari strategi ini adalah seluruh masyarakat yang telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2014, masyarakat potensial yaitu yang belum memiliki hak pilih dan akan menjadi pemilik di Pemilu berikutnya, dan elemen masyarakat lainnya yang bermukim di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tagline yang diusung adalah “Pilihanku 1 Nomor 1”, dan selanjutnya diberikan penjelasan “1 Hati, 1 Rasa, 1 Tujuan, 1 Partai… Partai Nomor 1… Partai NasDem jadi Pemersatu”.
Outputnya adalah Kemenangan Partai NasDem sebagai Tiga Besar Partai Peserta Pemilu 2014, baik di Tingkat Pusat maupun Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II.
5. Menyusun dan menetapkan strategi penunjang dan strategi pengungkit.
Selain strategi utama, ada strategi penunjang dan pengungkit yang sifatnya melengkapi strategi utama yang telah dibangun dan disosialisasikan, yaitu Strategi Tersembunyi (Hide Strategic) dan Strategi Sayap (Wing Strategic).
  • Strategi Tersembunyi (Hide Strategic)
Sebagai strategi dukungan terhadap strategi utama yang dijalankan, yang sifatnya silent dan tidak terlihat, dibentuk oleh DPP sebagai tim khusus (task force) dan inteljen yang bersifat rahasia yang hanya diketahui langsung oleh Pimpinan Terbatas dan Ketua Bappilu.
Strategi ini akan berbeda dengan strategi utama, dilakukan melalui kerja inteljen dan tersembunyi, sifatnya mencari informasi yang dianggap penting oleh pengampu kepentingan dalam upaya menguatkan proses pengambilan keputusan strategis. Task Force ini bernama “helicopter team”, yang melakukan pengintaian terhadap situasi strategis dan kondisional, baik ke dalam maupun ke luar organisasi.
Upaya-upaya yang dilakukan seperti: Operasi Inteljen, Propaganda, Silent Advokasi, Provokasi dan Penggembosan, IT Inteljen, Counter Issue, Data Kekuatan Lawan, Data Kelemahan Lawan, penusupan dan penyamaran, Keghoiban dan Spiritualitas, Identifikasi Budaya dan Kearifan Lokal, serta  Identifikasi Kekuasaan dan Kekuatan lawan dan kawan.
Outputnya adalah Database dan Informasi Inteljen Pemenangan Pemilu 2014.
  • Strategi Sayap (Wing Strategic)
Strategi ini juga berbeda dengan strategi utama, sebagai strategi dukungan terhadap strategi utama yang dijalankan sifatnya terbuka (open) dan dilakukan oleh semua badan dan Organisasi atau Struktur Sayap Partai NasDem dan para simpatisan lainnya, dikoordinasikan oleh DPP dan Bappilu sebagai pengkayaan dan penunjang semua program yang dijalankan.
Strategi ini diharapkan akan menjadi pengungkit (leverage) bagi keberhasilan semua upaya implementasi strategi di lapangan, menutupi kekurangan dan memberikan masukan serta bantuan strategis guna pencapaian Pemenangan Pemilu 2014.
Upaya-upaya yang bisa dilakukan seperti: Mobilisasi massa, Membantu Event secara formal dan informal, Membina Jaringan Aktivitis dan kader, Pembekalan dan Pendidikan Kader, Crisis Center, Counter Media, dan Tim Transformer.
Outputnya adalah Team Pendukung untuk Pemenangan Pemilu 2014 dan dapat sebagai Moral Force, Police Team, atau Event Organizer.
6. Mengimplementasikan strategi utama dengan strategi turunannya.
Pelaksanaan atau implementasi dari perencanaan, konsep sampai formulasi strategi yang telah ditetapkan sebelumnya menjadi keberhasilan dari sebuah strategi itu sendiri, karena sehebat apapun strategi, tanpa diimplementasikan tidak akan ada gunanya dan maknanya. Pelaksanaan strategi tersebut akan sangat dipengaruhi oleh waktu atau tahapan pelaksanaan pemilu itu sendiri, karena itu ada 3 (tiga) tahapan umum pemilu, yaitu: pra-pemilu, pemilu, dan pasca-pemilu.
Badan Pemenangan Pemilu tentunya telah menyusun dan menyesuaikan langkah, program dan kebijakannya dengan jadual pelaksanaan Pemilu 2014. Setelah tahapan perencanaan dilakukan, dilanjutkan dengan analisis lingkungan melalui beberapa survei dan outputnya, lalu dilakukan formulasi dan strategi implementasi. Berikut ini adalah beberapa strategi yang dilakukan pada tahapan pra-pemilu:
  • Strategi Mempengaruhi Perilaku Pemilih
Tujuan dari strategi ini mendapatkan sejumlah informasi awal untuk melakukan kegiatan kemenangan pemilu dengan terlebih dahulu memetakan kondisi dan situasi daerah yang pada akhirnya memberikan kemudahan untuk pelaksanaan aksi. Hingga kemudian tim sukses dapat menentukan area atau daerah potensi yang dapat dipengaruhi secara akurat sebagai daerah kemenangan pemilu. Strategi ini akan sangat menentukan dalam melakukan kegiatan atau program kemenangan berikutnya serta jumlah keperluan atau mobilisasi sarana, prasarana, dan akomodasi yang harus dipersiapkan tim sukses.
  • Strategi Mobilisasi
Tujuan dari strategi ini adalah membangun organisasi pemenangan pemilu yang efektif dan efisien, mendesign kerangka kerja organisasi yang jelas dan terukur, dan menentukan target-target pemenangan dan schedulenya. Implementasi dari strategi ini meliputi:
– Pembangunan jaringan dan organ politik (Design Struktur tim sukses, Pembentukan tim sukses tingkat provinsi, kabupaten, kota kecamatan dan desa), serta perluasan jaringan sosial.
– Pelatihan manajemen tim sukses (Pemahaman perilaku pemilih, organisasi tim sukses, media kampanye, targeting, penyusunan dan evaluasi program).
 – Penyusunan program kemenangan (Design program kunjungan, ceramah, aksi sosial, peresmian, kontrak politik, turnamen, pawai, hiburan, komunikasi tradisional, komunikasi multimedia dan alternatif).
– Pemenuhan persyaratan pencalonan (Dukungan partai politik, persyaratan administrasi KPU).
– Pembentukan tim kampanye.
– Pembentukan tim saksi.
– Pembentukan tim mobilisator.
  • Strategi Pencitraan
Tujuan dari strategi ini adalah membentuk citra diri Calon Legislatif sesuai dengan visi, misi dan target pemilih, menentukan media komunikasi politik yang efektif, mendesign isi komunikasi politik, serta upaya mempengaruhi isi liputan media massa. Implementasinya meliputi:
– Pembentukan media center (Mengorganisasi program, target dan evaluasi program pencitraan kandidat).
– Taktik komunikasi media cetak, radio, dan TV (Design, contain, timing, volume dan budgeting).
– Taktik komunikasi media out door (Design, isi, timing, volume, budgeting).
– Taktik komunikasi sosial (Design, isi, timing, volume, budgeting).
-Taktik komunikasi tatap muka dan Taktik komunikasi alternatif.
Sebagaimana secara konsep atau teori yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam strategi utama ini terdapat tiga strategi turunannya, strategi ini dapat dilakukan pada tahan pra-pemilu dan pelaksanaan pemilu, yaitu:
  • Pemasaran produk politik secara langsung kepada calon pemilih (push political marketing), strategi ini dapat membangun mesin politik partai dan  implementasinya meliputi: Pelatihan manajemen tim sukses, Set up jaringan parpol dan birokrasi, Set up jaringan keluarga, Set up jaringan tingkat kabupaten, kecamatan dan desa, dan jaringan-jaringan lainnya sebagai mesin politik partai.
Partai NasDem telah melakukan strategi ini melalui pembentukan organisasi atau struktur sayap, merampungkan kepengurusan dari pusat sampai kecamatan, dan strategi ini dipertajam melalui Pelatihan O250 untuk menciptakan kader yang militan sampai tingkat terbawah.
  • Pemasaran produk politik melalui media massa (pull political marketing), strategi ini merupakan upaya peningkatan popularitas partai, implementasinya meliputi: Internet, Produksi souvenir, Produksi media komunikasi massa cetak, Produksi media komunikasi massa out door, Produksi iklan media TV, Radio, dan Cetak, serta Kampanye Door to Door.
Partai NasDem telah melakukan strategi ini dengan iklan dan berbagai komunikasi melalui media massa, dan hal ini tentunya akan meningkatkan popularitas partai.
  • Pemasaran melalui kelompok, tokoh atau organisasi yang berpengaruh (pass political marketing), strategi ini dilakukan untuk mengenalkan pesan-pesan politiknya, hal tersebut dapat dikatakan upaya peningkatan elektabilitas partai, implementasinya meliputi: Kunjungan langsung terprogram, Kunjungan langsung insindental, Ceramah, Aksi sosial terprogram, Aksi sosial insindental, Peresmian, Kontrak politik, Turnamen, Pawai, Hiburan dan Kesenian, Media komunikasi tradisional, Media komunikasi alternatif, Pencetakan Mesium Rekor Indonesia, dan program kunjungan lainnya.
Partai NasDem telah melakukan strategi ini dengan dilakukannya kunjungan ke daerah-daerah dengan menemui banyak tokoh daerah, dan hal ini tentunya akan meningkatkan elektabilitas partai.
Taktik yang dilakukan dapat melalui pilihan program kunjungan, yaitu:
    1. Program Kemandirian Ekonomi Nasional (Baitul Maal wat-Tamwil/BMT, Entrepreneurship dan Ekonomi Maritim Terpadu),
    2. Program Kedaulatan Energi (Solusi dan Pembangunan Pembangkit Energi Lokal Terbarukan),
    3. Program Bangun Petani dan Kedaulatan Pangan,
    4. Program Kesehatan dan Pengobatan Gratis bagi Manula dan Kalangan Masyarakat Kurang Mampu,
    5. Program Bea Siswa Anak-anak Terlantar dan Yatim Piatu, dan
    6. Program Kedaulatan Budaya (Pengembangan Rumah Budaya dan Museum Heritage Daerah).
Upaya partai untuk menjaga kemenangan pada saat pelaksanaan pemilu perlu dilakukan secara maksimal dan serius, tidak akan ada artinya semua perencanaan, persiapan dan implementasi strategi dilakukan bilamana partai tidak menjaga dan memelihara proses pemenangan itu dengan baik. Beberapa implementasi dalam upaya menjaga kemenangan dengan melakukan: Pembentukan tim saksi, Survei audit pendaftaran pemilih, dan Pembentukan tim mobilisator. Sampai pelaksanaan pemilihan umum sedang berlangsung pun, usaha strategis terus dilakukan, yaitu: mobilisasi tim saksi dengan tingkat koordinasi yang tinggi dan akurat serta terpercaya, dan melakukan pemantauan dan perhitungan cepat (Quick Count).
Cara atau prosedur untuk program yang akan diimplementasikan di lapangan adalah setelah terlebih dahulu melakukan identifikasi kearifan lokal melalui survei dan FGD serta Pelatihan O250. Dilanjutkan dengan analisa dan implementasi program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat pemilih di daerah pemilihan masing-masing. Setiap event harus diselenggarakan dengan standar penyelenggaran Event Organizer dengan prinsip efektif, efesien dan monumental. Implementasi di lapangan harus disesuaikan dengan tahapan atau Jadual Pemilu 2014, sehingga memerlukan manajemen waktu dan alokasi sumberdaya pendukung yang efektif dan efisien.
Alat/tools yang diperlukan semua perangkat lunak dan perangkat keras serta dukungan pelengkap lainnya yang dimiliki oleh Partai NasDem, Caleg maupun para partisipan lainnya yang sah dan tidak melanggar aturan AD/ART.
Outputnya adalah Strategi Implementasi Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem.
7. Melakukan koordinasi, supervisi, dan kepemimpinan.
Langkah ini merupakan bentuk manajerial dan kepemimpinan dalam mengkoordinasikan, memsupervisi dan mengarahkan seluruh sumber daya yang dimiliki kedalam implementasi strategi agar terjadi sinergi antara strategi utama dengan strategi lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan pada saat pra-pemilu, pelaksanaan pemilu, dan pasca-pemilu. Outputnya adalah Pedoman Teknis Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem.
8. Melakukan evaluasi dan kontrol terhadap semua rangkaian strategi yang sedang dan sudah dijalankan sampai tahap pasca pemilu oleh tim pemelihara untuk mengukur kinerja (performance).
Pada tahapan pasca-Pemilu 2014, diperlukan upaya untuk menjaga dan memelihara program yang telah dilakukan yaitu dengan Strategi Pemeliharaan (Maintenance). Sebagai strategi pasca Pemilu 2014 yang dapat memelihara terhadap semua upaya dan program yang telah dijalankan semasa jelang Pemilu. Hal ini penting untuk menjaga agar seluruh program dapat tetap berjalan dan mensinergikan dengan program-program partai selanjutnya.
Diharapkan semua konstituen akan percaya dan yakin bahwa Partai NasDem tidak hanya hadir pada saat menjelang Pemilu saja, melainkan tetap menjaga keberlangsungan program untuk pencapaian Sustainable Competitive Advantage Partai NasDem. Strategi ini dikoordinasikan langsung oleh DPP melalui DPW dan DPD seluruh Indonesia, sebagai aset dan investasi sosial menjelang Program Besar Partai NasDem yaitu Gerakan Perubahan Menuju Indonesia Baru
Kerja yang dapat dilakukan antara lain: Membuat Laporan Kinerja, Mempersiapkan Keberlanjutan Strategi dan Program, Mengkonversi Kinerja Kader Berprestasi, Kunjungan Khusus, Kegiatan syukuran atas kemenangan dan Menyelenggarakan Puncak Acara Penghargaan Tingkat Nasional untuk memberikan penghargaan kepada semua pendukung, sponsor dan tim sukses. Outputnya adalah Performance Pemenangan Pemilu 2014 Partai NasDem dan Feedback/Learning untuk tahap selanjutnya.
(Penulis: pernah mengampu mata kuliah Manajemen Stratejik di Fakultas Ekonomi UMB)

11 Balasan ke STRATEGI

  1. Ping balik: STRATEGI PEMENANGAN PEMILU LEGISLATIF 2014 | MAMAN FATHUROCHMAN

  2. maman fathurochman berkata:

    tetap saling share ya

  3. maman fathurochman berkata:

    semoga berguna

  4. yulzami azdi berkata:

    Yang Perlu Disadari adalah semua Partai memiliki strategi untuk memenangkan pemilu.Kata pembuka dari saya.

  5. maman fathurochman berkata:

    setuju kang Yulzami, karena itulah manusia selalu berusaha dan akhirnya Allah SWT yang menentukannya

  6. Iday Hudaya berkata:

    terimakasih pak
    “Iday Hudaya SH./Caleg DPRD Dapil 3 Kab.Pandeglang

  7. Iday Hudaya berkata:

    Partai Nasdem akan kesulitan untuk merah kursi DPR RI untuk Dapil Lebak-Pandeglang
    Alasannya
    Caleg DPR RI, DPRD Prov.dan DPRD Kab. kurang saling kerjasama dan terkesan sendiri-sendiri, dan ini sebuah kelemahan buat partai NasDem. sebagai partai baru dan caleg2 DPRD yang rata2 bukan pemain politik, semestinya harus di dampingi terus oleh Caleg DPR RI yang lebih berpengalaman. Dan ini kalau di terapkan saya optimis NasDem akan meraih kursi.
    Prediksi prolehan kursi DPR RI untuk Dapil Lebak Banten
    Golkar (1), PDIP(1), Demokrat (1), PPP (1), Gerindra (1), dan 1 kursi, di perebutkan oleh Hanura dan NasDem,

    salam Restorasi
    IDAY HUDAYA SH.
    Caleg DPRD Kab.Pandeglang Dapil 3
    dari Partai Nasdem

  8. maman fathurochman berkata:

    Analisis kang Iday sangat tepat, seperti yg sdh saya sampaikan bahwa rentang waktu rekrutmen caleg dan kaderisasi relatif tdk cukup sehingga timbul pendapat demikian. Harapannya para ketua, bappilu dan korwil dapat membuat terobosan, namun belum kunjung ada, sehingga saya pribadi mau tidak mau melakukan strategi tersendiri. Percayalah saatnya nanti kita akan memperbaiki pola dan strategi dengan memperhatikan kondisi yang berkembang di masyarakat. Saya selalu menghargai pendapat dan kompetensi masing- masing, sehingga utk di Dapil Banten 1 saya berharap dan meminta pa Beny yang notabene ketua DPD Pdg mempergunakan seluruh kekuatan organ partai dan ormas serta sayap utk membantu kemenangan beliau dan begitupun di tingkat DPW yang mendukung bu Tri Murni, sehingga kami yang lainnya mendorong utk membesarkan Partai dan tujuan akhirnya adalah kemenangan kita semua.

  9. maman fathurochman berkata:

    Mantap, semoga sukses dan salam restorasi

  10. NANANG ABRIANTO berkata:

    semua yang tertulis diatas kertas memang benar adanya,masalahnya tidak semua calon legislatif memahami strategi yang anda tulis .Banyak sekali orang orang yang menjadi caleg hanya memaksakan dirinya untuk hanya tercatat di lembaran negara. jangankan memahami peta kekuatan lawan memahami kemampuan (baca dukungan ) untuk diri mereka sendiri aja tidak mampu .salah satu contoh riil yang ada : 1. ketika partai mensyaratkan agar caleg mempunyai dukungan dengan dibuktikannya mengisi form untuk dimasukkan data o250 sebesar 1000 untuk dprd kota , 2500 untuk provinsi, 10000 untuk dprri, maka setahu saya kenyataan yang ada,para caleg melakukan jalan pintas dengan mengambil data dari bank data rt ,rw , koperasi ,sekolahan, leasing dan banyak hal lain dengan cara order mungkin 1 ktp 1000 rp – 5000 rp sehinnga data dukungan mereka fiktif. 2. para caleg banyak yang meninggalkan struktural partai di tingkat kelurahan dengan alasan biaya yang dikeluarkan lebih mahal dari pada membuat tim sendiri dampaknya para pengurus merasa tidak diperhatikan sehinngga ketika ada caleg dari partai lain yang memperhatikan mereka, mereka akan meninggalkan partainya walaupun nama mereka tetap tercatat di sk kepengurusan partainya. 3. analisa saya untuk PARTAI NASDEM SURABAYA tidak akan memperoleh 1 kursipun (analisa saya setelah bergaul dengan para caleg), PARTAI NASDEM PROVINSI untuk JATIM 1 akan merebut 1 kursi sisa karena diuntungkan oleh jumlah kursi yang diperebutkan sebanyak 12 kursi ,itupun sisa kursi yang berarti suaranya tidak akan mencapai BPP ,untuk DPRRI dapil jatim 1 tidak akan mendapatkan kursi alias NOL. SEHINGGA MENURUT SAYA BIAYA BESAR DAN STRATEGI BESAR YANG DI BUAT PARTAI MELALUI PROGRAM O250NYA YANG SANGAT LUAR BIASA ITU MENJADI TIDAK TERUKUR KARENA PERBUATAN KADER KADERNYA SENDIRI (BOHONG BESAR JIKA NASDEM AKAN MEMPEROLEH 15 JUTA SUARA , BILA UKURANNYA ADALAH DATA O250 ). MOHON MAAF JIKA TULISAN SAYA SANGAT MENGGANGU SAYA KADER PARTAI NASDEM DAN SAYA INGIN PARTAI NASDEM BENAR BENAR BESAR TULISAN YANG SAYA BUAT MENGENAI O250 DI SURABAYA BERDASARKAN APA YANG SAYA LIHAT SECARA NYATA. HORMAT SAYA KADER O250 PARTAI NASDEM

  11. maman fathurochman berkata:

    Analisisnya tajam, mantap

Tinggalkan komentar