Oleh: Maman Fathurochman 0606010965
Workers as Asset: a Good Start but….
Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations, yang dipublikasikan sekitar tahun 1776 atau dua ratus tahun yang lalu memberikan analogi antara manusia dan mesin, yaitu: “When any expensive machine is erected, the extraordinary work to be performed by it before it is worn out, it must be ordinary profits. A man educated at the expence of much labour and time to any of those employments which require extraordinary dexterity and skill, may be compared to one of those expensive machnines”. Ketika pemasangan mesin sangat mahal, hasil yang hendak dicapai dalam pekerjaan harus menjadi sangat luar biasa dan itu semua harus menghasilkan keuntungan yang luar biasa pula. Seorang manusia terlatih akan dinilai mahal sebagai karyawan dan harus memberikan sesuatu yang luar biasa dan keahlian dalam pekerjaan, mungkin kalau kita bandingkan dengan mesin yang sangat mahal.
Apabila sebuah mesin sebagai barang investasi dinilai mahal, maka sudah barang tentu dalam perencanaan manajerial telah diperhitungkan output atau hasil yang akan diperoleh menjadi baik atau lebih banyak. Seperti halnya pula manusia yang memiliki keahlian dan pendidikan yang tinggi akan menghasilkan kinerja (performance) yang maksimal dan memberikan keuntungan yang besar terhadap perusahaan. Namun, dalam konteks ini manusia tidak akan pernah sama dan sebanding dengan mesin, karena manusia bukan mesin dan sangat berbeda dengan mesin.
Dalam kaitan investasi, perusahaan akan melakukan investasi dengan mengharapkan hasil yang lebih, mesin dan manusia sama dipandang sebagai bagian dari investasi para pengusaha. Bila mana investasi keduanya atau antara keduanya mahal maka harapan yang akan dihasilkan akan menjadi luar biasa (ordinary) dengan output dan kinerja yang memberikan keuntungan yang besar bagi investor.
Seorang manajer memiliki persamaan dengan seorang pekerja yaitu aset yang keduanya memiliki hubungan tapi terdapat ide jelas. Satu sisi, para pekerja memberikan nilai tenaganya sebagai konstribusi dari apa yang menjadi tugas mereka. Dengan kata lain, sebuah ide akan membantu pemahaman dasar dari para pekerja dalam bekerja di industri penggergajian. Orang memiliki kepandaian yang cemerlang, kreativitas dan inisiatif bagi perusahaan mereka; mereka berhak mendapat perhatian lebih.
Pada sisi lainnya, para pekerja sebagai aset jangka panjang yang mana mereka ditempatkan dalam kelas yang sama dengan para pekerja kasar. Dari semua itu memberikan pernyataan sebagai berikut:
-
Terdapat perbedaan dalam loyalitas antara pekerja dengan organisasi, sebuah fenomena kita akan kembali dalam jangka pendek, sebuah dugaan bahwa pemilik perusahaan merasa senang secara emosi terhadap aset tanaga kerja yang lama atau ketinggalan jaman.
-
Aset sesuatu yang pasif—dibeli, dijual dan digantikan oleh mereka sebagai pemilik; para pekerja, sangat kontras, akibat dari dilakukannya pengawasan yang berlebihan dari setiap kehidupan pekerjaan mereka.
-
Meskipun usaha keras para akuntan, membuat metode yang mengaitkan sumberdaya manusia kedalam nilai keuangan memiliki bukti yang sulit dipahami dan membingungkan, banyak diantara usaha untuk mengukur semua itu dalam satuan dolar yang tidak jelas disamping nilai sumber dan ukuran.